REPUBLIKA.CO.ID, -- Isu film anti-Islam jadi topik hangat dalam Sidang ke-67 Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, Selasa. Tidak hanya Presiden SBY, Presiden Amerika Serikat, Barack Obama juga menyinggung hal tersebut.
Tampil di podium PBB enam minggu sebelum pemilihan presiden AS, Obama mengecam video yang dihasilkan ekstrimis Kristen Koptik di Amerika Serikat yang menimbulkan kemarahan umat Muslim di seluruh dunia dengan mengatakan film tersebut "Kasar dan Menjijikkan".
"Fitnah Nabi Islam harus dikutuk, sama seperti gereja-gereja yang dirusak dan penolakan Holocaust adalah," kata Obama dikutip dari situs al-arabiya.
Namun, dibalik itu, Obama lebih menenakankan pada aksi kekerasan yang terjadi di sejumlah negara atas film dan munculnya isu anti-AS.
Ia mengatakan serangan terhadap Kedutaan Besar AS di Libya sebagai tindakan yang juga menjijikkan.
"Tidak ada yang dapat dibenarkan dengan membunuh orang-orang yang tidak berdosa," Obama mengatakan.
Ia kemudian berikrar akan terus memburu orang-orang dibalik serangan terhadap Amerika.
"Serangan-serangan terhadap warga dipil kami di Benghazi adalah serangan terhadap Amerika. Tidak ada keraguan bahwa kita akan terus-menerus mencari dan melacak para pembunuh dan membawa mereka ke pengadilan," Obama menegaskan.