REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Menteri agama (Menag) Suryadharma Ali dijadwalkan akan mendeklarasikan gerakan Maghrib Mengaji (Gemmar Mengaji) di Kota Yogyakarta, Rabu (26/9) petang nanti. Melalui gerakan ini diharapkan akan muncul generasi qur'ani di kemudian hari di Yogyakarta.
Deklarasi sendiri menurut Ketua Panitia Gemmar Mengaji, Misbahrudin, akan diikuti 5000 santri dari 350 taman pendidikan alqur'an (TPA/TQA) di Kota Yogyakarta. "Seiring perkembangan tehnologi informasi khususnya televisi, tradisi mengaji saat maghrib hingga Isya' di Yogyakarta semakin luntur. Karenanya kita upayakan untuk dibangkitkan lagi," tandasnya.
Menurutnya, lunturnya tradisi mengaji saat Maghrib tersebut sangat berimbas pada kualitas generasi saat ini. Mengaji di masjid melalui TQA dan TPA saja menurutnya tidak cukup. Apalagi beban pendidikan di sekolah yang mewajibkan siswa pulang sore membuat mereka tidak memiliki kesempatan mengaji di masjid. Karenanya melalui gerakan ini diharapkan akan muncul generasi penerus yang pandai dan senang mengaji alqur'an.
Tindaklanjut gerakan ini kata dia, pihaknya akan bekerjasama dengan 350 TPA dan TQA di Kota Yogyakarta. "Akan kita bagikan kartu kontrol untuk santri agar mereka wajib mengaji saat Maghrib di rumah, nanti ada tandatangan orang tua," tegasnya.
Selain itu juga dibagikan stiker disetiap keluarga muslim di Yogyakarta