Rabu 26 Sep 2012 09:17 WIB

BBM Penyumbang Gas Karbon Terbesar

Stok BBM
Stok BBM

REPUBLIKA.CO.ID,PEKANBARU--Pakar lingkungan Profesor Adnan Kasry menyatakan, bahan bakar minyak (BBM) menjadi salah satu penyumbang gas karbon terbesar penyebab efek rumah kaca mengingat terus meningkatnya pengguna kendaraan di seluruh dunia.

Hal yang demikian pada akhirnya menyebabkan terjadinya krisis lingkungan yang paling serius dalam setiap skala, mulai dari lokal hingga global, kata Adnan Kasry terkait tingginya pengguna kendaraan bermotor di Pekanbaru, Rabu.

"BBM atau minyak fosil merupakan penyumbang gas karbon penyebab efek rumah kaca di berbagai wilayah terutama Indonesia," katanya.

Pertambahan penduduk yang begitu pesat meningkat kemudian diiringi dengan peningkatan permintaan untuk kebutuhan manusia, telah memberikan berbagai perubahan di planet bumi.

Menurutnya, pemenuhan kebutuhan manusia yang berbasis sumberdaya alam dilaksanakan dengan pendekatan konvesional (ekonomi).

Hal ini sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan manusia serta kemajuan teknologi yang pada akhirnya turut mempercepat terjadinya kerusakan lingkungan di atas bumi, katanya.

Sejauh ini, demikian Adnan, dampak dari kerusakan lingkungan tersebut dalam berbagai bentuk telah mulai dirasakan oleh manusia.

Hal demikian, kata dia, juga telah mulai disadari oleh para pemimpin bangsa dan para pakar saat KTT Bumi di Rio de Janerio tahun 1992.

Kondisi tersebut juga tidak bisa dibiarkan dan harus dicarikan cara menanggulanginya, yakni bersama-sama sesama umat manusia, katanya.

"Salah satunya, yakni menerapkan pola pembangunan yang sehat atau berkelajutan yang tidak menganggu alam dan lingkungan sekitar," katanya.

Selain itu, menurut dia, sebaiknya masyarakat bumi terutama Indonesia juga harus memulai langkah berupaya melakukan penghematan BBM.

"Hal demikian menurutnya sangatlah penting untuk meminimalisasi peningkatan kosentrasi gas rumah kaca (GRK), terutama untuk karbon dioksida (CO2)," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement