REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan calon gubernur DKI nomor urut tiga, Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama (Jokowi-Ahok) menang tipis pada rekapitulasi penghitungan suara di wilayah Jakarta Pusat. Pasangan berbaju kotak-kotak itu hanya memimpin perolehan 7.102 suara dibanding rivalnya, pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli (Foke-Nara).
"Pasangan nomor 1 memperoleh total suara sebanyak 249.427. Sedangkan Jokowi-Ahok memimpin dengan 256.529 suara. Total suara tidak sah dan sah 515.729. Sedangkan yang tidak sah 9.773 suara," jelas Arif Bawono, Ketua KPU DKI Kota Jakarta Pusat, pada rapat pleno Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Tingkat Jakarta Pusat, di Hotel Orchard, Jakarta Pusat, Rabu (26/9).
Rekapitulasi suara dihimpun dari delapan kecamatan yang terdapat di Kota Jakarta Pusat. Masing-masing pasangan calon sama-sama unggul di empat kecamatan. Foke-Nara, unggul di Kecamatan Tanah Abang, Menteng, Senen, dan Johar Baru. Sedangkan rivalnya memimpin di Kecamatan Cempaka Putih, Sawah Besar, Gambir, dan Kemayoran.
"Tapi di Kecamatan Sawah Besar, pasangan nomor tiga menang telak dengan selisih suara yang sangat besar. Mencapai 15.138 suara," papar Arif.
Total suara yang mencapai 9.773, menurut Arif, karena pemilih tidak menggunakan alat pencoblosan dengan benar. "Tetapi yang paling banuak karena mereka mencoblos kedua pasangan calon sekaligus," ucapnya.