REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aparat Polda Metro Jaya berencana memasang tombol panik (panic button) di sejumlah minimarket di lokasi rawan kejahatan mulai pertengahan Oktober mendatang. Bila ditekan, tombol panik itu akan mengeluarkan suara teriakan wanita yang meminta tolong.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Toni Harmanto mengatakan, penerapan panic button itu untuk mengantisipasi aksi perampokan yang kerap terjadi beberapa waktu belakangan.
"Nantinya, pemasangan bekerjasama dengan Asosiasi Pengusaha Ritel (Aprindo) dan pihak ketiga," kata dia, Rabu (26/9).
Ia mengatakan, penerapan tombol panik itu hanya untuk penanganan pertolongan pertama saat terjadi perampokan. Suara teriakan wanita dinilai ampuh membuat warga sekitar langsung bertindak untuk melakukan pertolongan.
"Suara wanita berteriak tolong," ujar Toni menjelaskan.
Petugas Ditreskrimum Polda Metro Jaya berencana menerapkan tombol panik itu pada pertengahan Oktober mendatang. Selain suara teriakan wanita, panic button itu juga terkoneksi dengan kantor kepolisian terdekat.
"Dalam waktu dekat kami akan uji coba," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto.