REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Proyek perluasan Masjid Nabawi dimulai saat Penjaga Dua Masjid Suci, Raja Abdullah meletakkan batu pertama tanda, Senin (24/9) kemarin. Proyek tersebut nantinya akan menambah kapasitas Masjid Nabawi hingga lebih dari dua juta jamaah.
Menteri Dalam Negeri Pangeran Ahmad, Kepala Lembaga Meteorologi dan Lingkungan Pangeran Turki bin Nassir, serta Wakil Menteri Pertahanan Pangeran Khalid bin Sultan, Syaikh Abdul Rahman Al Sudais, kepala lembaga pengurus dua masjid suci Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, datang dalam pelantikan tersebut.
Proyek terbesar perluasan Masjid Nabawi itu akan dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama menambah kapasitas masjid menjadi lebih dari 800 ribu jamaah. Tahap kedua dan ketiga kapasitas masjid ditambah menjadi lebih dari satu juta jamaah.
“Keseluruhan perluasan ini akan menambah ruang bagi 1,2 juta jamaah sebelum 2040,” kata koran Al Madinah yang mengutip sumber terkait, lansir Arab News.
Nantinya, sejumlah hotel dan bangunan di sekitar Masjid Nabawi akan diratakan dengan tanah. Koran Al Madinah melaporkan jumlah kompensasi penggantian bangunan yang digusur mencapai SR25 miliar.
Sekira 23 hotel dekat Masjid Nabawi digusur Otoritas Pembangunan Madinah. Diperkirakan 4.760 kamar akomodasi yang biasa dipakai para jamah haji dan umrah akan hilang karena penggusuran itu. Sebagai gantinya, pihak terkait membangun 21 hotel baru yang akan selesai pembangunannya pada tahun ini.