REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dunia internasional harus membantu menyelesaikan konflik yang sedang terjadi di suatu negara. Cara itu menurut SBY adalah cara efektif untuk menciptakan perdamaian.
"Agar langkah itu efektif, dukungan internasional memerlukan kerja sama dan koordinasi dengan semua
aktor yang relevan di negara tersebut," ujar SBY dalam salah satu sesi pertemuan High Level Panel mengenai program pasca MDG's di Markas Besar PBB New York, Amerika Serikat, Rabu (26/9) waktu setempat.
Selain itu, kata SBY, perlu juga dilakukan proses yang transparan dan akuntabel. "Contoh ini bisa dilihat saat kami mendorong perdamaian dalam masalah konflik di Aceh setelah selama satu dekade berkecamuk konflik bersenjata," kata Presiden Yudhoyono.
Presiden SBY berharap model penyelesaian konflik yang dilakukan Pemerintah Indonesia di Aceh bisa menjadi salah satu referensi dalam penyelesaian konflik yang terjadi di sejumlah negara di berbagai belahan dunia. Dengan demikian Indonesia bisa memberikan kontribusi positif dalam menciptakan perdamaian dunia.
Hadir dalam sesi itu Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf, Presiden Afhganistan Hamid Karzai dan PM Timor Leste Xanana Gusmao serta perwakilan negara-negara di PBB.