Kamis 27 Sep 2012 16:50 WIB

Nakhoda Bahuga Jaya Masih Trauma

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Hazliansyah
Seorang warga melihat data nama-nama korban dalam kecelakaan kapal Bahuga Jaya dengan Kapal Kargo di pelabuhan Merak, Banten, Rabu (26/9)
Foto: Republika/Agung Supri
Seorang warga melihat data nama-nama korban dalam kecelakaan kapal Bahuga Jaya dengan Kapal Kargo di pelabuhan Merak, Banten, Rabu (26/9)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Administrator Pelabuhan (Adpel) Merak, Baptis Soegiharto, mengatakan hingga kini nakhoda KMP Bahuga Jaya masih mengalami trauma hingga belum dapat dimintai keterangan.

"Nakhoda Bahuga Jaya masih stres, belum bisa diajak bicara," kata Baptis Soegiharto dalam acara kunjungan Menteri Perhubungan, EE Mangindaan di Pelabuhan Merak, Banten, Kamis (27/9).

Soegiharto menambahkan setelah tabrakan tersebut, kapal tanker Norgas Cathinka langsung dibawa ke Sukalaya, dekat dengan Pelabuhan Merak. Sedangkan nakhodanya, Silviana yang merupakan warna negara asing (WNA) asal Filipina diamankan di Dir Pol Air Polda Lampung.

Kapal Norgas Cathinka ini memuat cairan yang dibawa dari Brazil ke Cina. Namun kapal tersebut akan terlebih dahulu singgah di Singapura melalui Samudera Hindia dan Selat Sunda. Saat ini kapal tanker masih dikarantina dan belum dapat dilakukan pemeriksaan.

"Harus melalui imigrasi dulu karena kapal asing, baru dapat diperiksa. Kerusakan kapal hanya penyok sedikit," ujarnya.

Tabrakan yang terjadi antara kapal ferry KMP Bahuga Jaya dan kapal tanker MT Norgas Cathinka mengakibatkan tujuh orang meninggal dunia, termasuk mualim Bahuga Jaya. Padahal keterangan dari mualim ini sangat penting untuk mengungkap penyebab tabrakan dua kapal ini.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement