REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Pasukan keamanan Irak menangkap seorang gerilyawan yang dituduh terlibat dalam lebih dari 30 serangan. Gerilyawan tersebut ditangkap pada Kamis (27/9) ketika jumlah korban tewas dalam kekerasan di negara itu sejak September mencapai 200 orang.
Gerilyawan yang namanya tidak disebutkan itu mengaku telah melakukan lebih dari 30 operasi pembunuhan dan pemboman. ''Itu termasuk peledakan bom mobil di daerah Hurriyah, Baghdad, pada bulan ini,'' kata juru bicara Komando Operasi Baghdad, Kolonel Dhia al-Wakil, seperti dikutip AFP yang ditukil Antara.
Ledakan bom mobil di Hurriyah menewaskan tiga orang dan mencederai 14 lainnya. Serangan pada 9 September itu merupakan salah satu dari lebih dari 30 serangan di Irak pada hari itu.
Wakil mengatakan penjelasan terinci lebih lanjut akan diberikan setelah penyelidikan selesai.