REPUBLIKA.CO.ID, BAKAUHENI -- Tim penyelam berasal dari Badan SAR Nasional (Basarnas), Detasemen Jala Mangkara (Denjaka), dan Dinas Perhubungan, belum menemukan korban tabrakan kapal feri KMP Bahuga Jaya di Perairan Selat Sunda, Jumat (28/9). Kondisi laut yang dalam dan arus bawah laut kuat menjadi kendala tim penyelam mendekati bangkai kapal di kedalaman sekitar 100 meter.
Komandan Brigif III Marinir Piabung, Kolonel Hardimo, menyatakan tim SAR gabungan tetap akan melakukan penyisiran lanjutan Jumat (28/9), untuk menemukan korban yang terperangkap di dalam kapal feri Bahuga Jaya. "Tim tetap akan melakukan penyisiran di lokasi kejadian," kata Hardimo.
Tim SAR gabungan yang beranggotakan 90 personel ini, terus berupaya melakukan penyelamanan sembari menunggu peralatan selam yang lebih lengkap, untuk bisa menembus bangkai kapal feri yang tenggelam akibat tabrakan dengan kapal tanker Northgas Chatinka berbendera Norwegia, pada 26 September lalu.
Menurut Kapten Marinir Sukirno, tim dari Denjaka, penyelamatan di sekitar lokasi tenggelamnya kapal feri Bahuga Jaya cukup dalam lebih dari 80 meter. Dengan kondisi peralatan yang ada, kata dia, tim belum bisa memaksakan untuk menyelam dengan kedalaman seperti itu. Selain itu, kondisi arus bawah laut yang cukup kuat juga menjadi hambatan tim SAR gabungan untuk menyelam.
Saat ini, tim SAR gabungan masih menunggu kedatangan peralatan yang lengkap untuk dapat menyelam di perairan Selat Sunda sekitar empat mil dari Pelabuhan Bakauheni, sekitar Pulau Rimah Balak.
Keluarga korban yang merasa kehilangan keluarganya, yang diduga naik KMP Bahuga Jaya dari Pelabuhan Merak ke Bakauheni, terus menanyakan kabar keluarganya yang menjadi korban tabrakan kapal di Selat Sunda Rabu (26/9) waktu Subuh. Mereka mendatangi kantor PT ASDP Bakauheni, untuk menanyakan perkembangan pencarian korban lainnya yang terperangkap dalam kapal.
Yulia, keluarga korban bernama Rita Sulastri (60-an tahun), terus berupaya menanyakan kondisi penumpang bernama tersebut kepada petugas PT ASDP. Namun, upayanya masih belum berhasil, karena dari sekian nama korban kapal feri Bahuga Jaya yang selamat baik yang dievakuasi di Pelabuhan Merak ataupun di Bakauheni, belum ditemukan nama tersebut.
"Keluarga kami terus menunggu penumpang yang bernama Rita Sulastri, mudah-mudahan ditemukan," kata Yulia kepada Republika, Jumat (28/9).
Ia berharap korban kapal feri Bahuga Jaya yang terjebak di dalam mobil dan berada di dalam kapal segera cepat ditemukan. "Kami berharap petugas menemukan korban lainnya yang terperangkap di dalam kapal," ujarnya.