Jumat 28 Sep 2012 20:10 WIB

Anak-anak di Cina Konsumsi Alumunium Berlebihan

Mie Instan (Ilustrasi)
Foto: hatfindo.com
Mie Instan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Lebih dari 40 persen anak-anak umur empat sampai enam tahun di China terpapar konsumsi aluminium yang berlebihan bersumber dari zat aditif makanan, kata studi yang disiarkan pada Jumat (28/9).

Kurang lebih 43 persen dari kelompok umur itu makan 1,6 kali lebih banyak dari konsumsi aluminium maksimal harian yang disarankan oleh badan kesehatan dunia WHO, kata survei yang dilakukan oleh Pusat Keamanan dan Resiko Makanan Nasional China di bawah pengawasan Kementerian Kesehatan.

Anak-anak menyerap zat yang berbahaya itu karena sebagian besar dari mereka memakan makanan olahan gandum, kata penelitian itu.

Konsumsi yang tinggi terhadap aluminium bisa mengakibatkan masalah pernafasan dan gangguan sistem syaraf.

Zat tambahan yang mengandung alumunium banyak digunakan di dalam industri makanan China. Tepung dan produk dari tepung seperti roti kukus, roti goreng, dan mie merupakan sumber-sumber utama dari zat tersebut, kata peneliti senior Chen Junshi.

Zat aditif tersebut legal digunakan di dalam pemrosesan makanan, namun para produsen makanan cenderung menggunakan kandungan yang berlebihan dari yang diizinkan untuk meningkatkan rasa, kata Chen.

Survei itu juga menunjukkan bahwa warga yang tinggal di China bagian utara mengonsumsi alumunium 4,6 kali lebih banyak daripada yang dikonsumsi orang-orang di China bagian selatan karena pilihan konsumsi produk tepung yang berbeda.

Pejabat kantor kesehatan setempat sedang memikirkan peraturan yang lebih ketat terhadap penggunaan 13 zat aditif makanan yang mengandung alumunium, kata Chen.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement