Jumat 28 Sep 2012 21:39 WIB

Bentrokan di Penjara Irak Tewaskan 13 Polisi

Warga menyaksikan bangunan dan mobil yang hancur akibat terkena serangan bom yang terus melanda Irak.
Foto: Reuters
Warga menyaksikan bangunan dan mobil yang hancur akibat terkena serangan bom yang terus melanda Irak.

REPUBLIKA.CO.ID, TIKRIT -- Bentrokan menewaskan 13 polisi di penjara kota Tikrit, Irak, yang dikuasai kelompok garis keras. Sementara, sebanyak 83 narapidana melarikan diri dalam kerusuhan itu.

Kerusuhan terjadi setelah kelompok Alqaidah Irak mengumumkan satu operasi untuk merebut kembali wilayah itu. Mereka bertujuan membantu melarikan diri para anggota mereka yang dipenjara.

Wakil Gubernur Provinsi Salaheddin, Ahmed Abdul Jabbar, mengemukakan kepada AFP melalui telepon bahwa penjara Tikrit dikuasai gerilyawan pada Kamis malam. Sebanyak 83 narapidana berhasil melarikan diri.

''Tapi, penjara Tikrit kini sudah direbut kembali dari para gerilyawan yang merebutnya pada Kamis malam,'' kata Ahmed.

Seorang pejabat rumah sakit di Tikrit, kampung halaman mantan presiden Saddam Hussein yang tewas dibunuh, mengatakan 13 polisi tewas dan 34 lainnya cedera dalam kerusuhan itu. Satu sumber di markas polisi Salaheddin mengatakan 15 polisi dan tujuh narapidana tewas. Jumlah narapidana yang melarikan diri dikabarkan sekitar 100 orang.

Laporan-laporan berbeda tentang peristiwa penyerangan penjara itu. Tetapi, tampaknya para gerilyawan menyerang dari luar penjara. Sementara, para narapidana mungkin merampas senjata para petugas penjara.

Seorang letnan kolonel polisi mengatakan seorang pembom bunuh diri meledakkan satu bom mobil di pintu gerbang penjara itu. Aksi bom itu dilakukan setelah para pria bersenjata melancarkan serangan. Laporan lain menyebutkan para gerilyawan meledakkan sebagian dari pagar tembok penjara.

sumber : Antara/AFP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement