Jumat 28 Sep 2012 21:49 WIB

Baru Jalani Ujicoba KRI Klewang Terbakar

KRI Klewang ships in Kalipuro. Banyuwangi, East Java, on Friday.
Foto: Antara/Seno S
KRI Klewang ships in Kalipuro. Banyuwangi, East Java, on Friday.

REPUBLIKA.CO.ID,BANYUWANGI--PT Lundin Industry Invest yang merupakan perusahaan pembuat Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Klewang-625 masih menyelidiki penyebab terbakarnya kapal di dermaga Pangkalan TNI AL di Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat sore.

"Kami masih menyelidiki penyebab kebakaran, mohon bersabar untuk menunggu selesainya penyelidikan itu," kata Direktur PT Lundin Industry Invest, Lizza Lundin.

Menurut dia, pihaknya akan melibatkan berbagai pihak untuk menyelidiki penyebab kebakaran kapal milik TNI AL sepanjang 63 meter tersebut, termasuk dari pihak Mabes TNI.

"PT Lundin akan bertanggung jawab atas kejadian itu," tuturnya singkat.

Sebanyak delapan unit mobil pemadam kebakaran (PMK) milik Dinas Kebersihan dan Pertamanan Pemkab Banyuwangi dikerahkan untuk memadamkan KRI Klewang-625 yang terbakar di dermaga Pangkalan TNI AL di Banyuwangi.

Sementara Kepala Dinas Penerangan Komando Armada RI Kawasan Timur Letkol Laut Yayan Sugiana  mengatakan KRI Klewang-625 itu masih dalam tahap uji coba dan belum diserahterimakan kepada TNI AL.

"Sejak peluncuran pada akhir Agustus lalu hingga kini kapal perang itu belum diawaki personel TNI AL dan masih menjadi tanggung jawab PT Lundin Industry Invest," katanya.

KRI Klewang tergolong kapal perang canggih dengan keunggulan tidak terdeteksi oleh radar musuh itu merupakan hasil kolaborasi riset, desain dan pengembangan antara "North Sea Boats Pte Ltd" atau PT Lundin Industry Invest Banyuwangi bersama arsitek kapal LOMOCean dari Selandia Baru.

Kapal milik TNI AL sepanjang 63 meter yang dibuat dengan anggaran Rp 114 miliar tersebut baru saja diluncurkan 30 Agustus 2012 dan kapal yang diklaim berteknologi tinggi itu dibuat dari bahan komposit karbon.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement