REPUBLIKA.CO.ID, BAKAUHENI -- Pencarian korban KMP Bahuga Jaya yang tenggelam di Selat Sunda, sekitar empat mil dari Pelabuhan Bakauheni, kembali dilanjutkan.
Sabtu (29/9) pagi, pencarian dilanjutkan dengan mengerahkan kapal feri Baruna Jaya dan kapal cepat milik Marinir TNI AL.
Setibanya di lokasi tenggelamnya kapal feri KM Bahuga Jaya, tim penyelam dan evakuasi menemukan tumpukan barang mengambang yang diduga milik penumpang kapal feri nahas itu.
Namun demikian, penyelaman untuk menjangkau bangkai kapal itu belum dilaksanakan pada Sabtu pagi ini.
Koordinator Tim SAR gabungan Saidar R Jaya, di Bakauheni, Lampung Selatan, Sabtu (29/9) memperkirakan posisi bangkai Kapal Motor Penumpang (KMP) Bahuga Jaya terus bergeser dari titik awal tenggelam di perairan Selat Sunda sejak tiga hari lalu.
"Kami yakin bergeser, karena arus bawah laut sangat deras di titik kapal tenggelam," katanya.
Dia menerangkan, arus bawah laut pada kedalaman laut 40 meter sangat deras, apalagi posisi kedalaman titik kapal tenggelam mencapai sekitar 100 meter dan berpalung.
Kemudian, Selat Sunda selain diapit oleh dua pulau besar, juga diapit oleh Samudra Hindia dan Samudra Pasifik yang memungkinkan arus air dari kedua samudra itu bertumbukan dan menimbulkan arus bawah laut yang sangat deras.