REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kecelakaan pesawat saat demonstrasi udara Bandung Air Show (BAS), Sabtu (29/9) siang, menimbulkan pertanyaan. Apakah pesawat yang digunakan untuk demonstrasi tersebut masih laik terbang?
Kepala Lanud Husein Sastranegara Umar Sugeng Haryono menjelaskan, pesawat yang dipakai untuk demonstrasi adalah Pesawat Bravo AS Seri 202 dengan No registrasi LM 2003. Umat menyatakan pesawat buatan buatan Swiss itu sudah digunakan sejak 1976, dan masih laik untuk diterbangkan.
Sebab, masih kata Umar, sebelum digunakan untuk atraksi udara, sudah diuji coba dahulu dan tidak ada masalah apapun. "Setiap Sabtu dan Minggu kami selalu latihan dengan pesawat ini," ujar Umar, Sabtu (29/9).
Kedua pilot yang mengemudikan pesawat itupun, yakni Marsma TNI (Purn) Norman T Lubis dan Letkol TNI (Purn) Toni Hartono, aktif latihan bersama. "Saya sebagai ketua olahraga dirgantara bermotor pun sering lakukan latihan," aku Umar.
Pesawat yang jatuh menimpa kantor Persit TNI AU di Dislitbang ini diketahui telah membakar gedung di bawahnya. Bagian depan pesawat mengalami kerusakan akibat jatuh meledak dan hangus terbakar.
Akibat dari jatuhnya pesawat ini ruas jalur menuju bandara ditutup. Pantauan ROL, Sabtu (29/9) sore, terlihat Provost berjaga. Wartawan pun dilarang meliput di tempat kejadian.
Pintu masuk hanya satu jalur melalui pintu satu Jalan Pajajaran. Akibatnya kemacetan dari berbagai arah terutama sekitar Pasteur, tak terhindarkan.