REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH - Jamaah haji Indonesia diimbau untuk tidak memberikan tips kepada kuli angkut atau porter saat tiba di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi.
Menurut Kepala Daerah Jeddah, Ahmad Abdullah, larangan memberi imbalan itu bertujuan agar para porter bekerja sesuai kontrak yang sudah disepakati.
''Jamaah haji diimbau tidak memberikan imbalan kepada porter dan sopir saat kedatangan hingga keberangkatan menuju Madinah dan Makkah. Pasalnya, setiap jamaah sudah membayar biaya general service kepada pemerintah Arab Saudi.
"Hal ini bertujuan agar para porter dan sopir tidak ketagihan serta berharap kepada rombongan lainnya. Bila sopir dan porter sudah berharap imbalan, pasti kerjanya tidak maksimal atau malas-malasan," kata Abdullah di Jeddah, Jumat (28/9/2012).
Abdullah kembali mengingatkan jamaah tetap disiplin untuk tidak memberikan tip selama di Arab Saudi. Kedisiplinan jamaah membuat porter dan sopir tidak memiliki harapan apapun selama menjalankan kerjanya. Sehingga kinerja mereka tidak terganggu.
"Kalau diberi harapan menerima tip, maka kerjanya tidak akan maksimal. Bahkan bukan tidak mungkin mereka meminta langsung kepada jamaah. Ini tentu sangat mengganggu kenyamanan dan pelayanan kepada jamaah," paparnya.
Setiap kali ada porter atau sopir yang meminta imbalan, lanjut Abdullah, jamaah atau petugas haji bisa melaporkan kepada pihak keamanan Daker. Pemerintah Arab Saudi akan memulangkan porter dan sopir yang terbukti menerima atau meminta tip ke negaranya masing-masing. (mch)