REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dunia penerbangan Indonesia kembali diselimuti duka. Pesawat Bravo AS Seri 202 dengan No registrasi LM 2003 yang sejatinya menampilkan atraksi udara di langit Parahyangan pada Bandung Air Show, malah berubah menjadi kecelakaan.
Pesawat tersebut lepas kendali dan oleng, lalu terbakar dan jatuh. Dua pilot yang mengemudikan pesawat nahas tersebut tewas seketika bersamaan hancur leburnya pesawat.
Kecelakaan itu terjadi Sabtu (29/9) sekira pukul 11.00 WIB. Pesawat yang dikendalikan Marsma TNI (Purn) Norman T Lubis dan Letkol TNI (Purn) Toni Hartono itu 'nyungsep' di Kantor Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AU. Setelah diotopsi di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, Jawa Barat, kedua jenazah disemayamkan di rumah masing-masing.
Pantauan ROL di rumah Norman di Jalan Flores nomor 4, Bandung, isak tangis dan lantunan ayat suci Alquran menyambut kedatangan jenazah Norman. Kerabat dan sanak keluarga berkumpul mendokan dan memberikan dukungan kepada keluarga yang ditinggalkan.
Adik Norman, Sonni Saddak, mengatakan mendiang merupakan sosok yang disiplin, rapi, baik dan murah hati. Bahkan kepada pembantu yang bekerja di rumahnya pun, almarhum sangat menghargai mereka.
“Itulah sebabnya, mereka juga sangat kehilangan bapak,” ujar Sonni saat berbincang dengan ROL, Sabtu (29/9).