Ahad 30 Sep 2012 19:25 WIB

Penderita Katarak Meningkat tiap Tahun

Rep: Heri Purwata/ Red: Chairul Akhmad
Salah seorang penderita katarak saat mengikuti operasi.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Salah seorang penderita katarak saat mengikuti operasi.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Saat ini jumlah penderita penyakit katarak di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kurang lebih sebanyak 3.600 orang.

Namun, untuk mengurangi jumlah penderita mengalami sejumlah kendala di antaranya, kemiskinan dan keterbatasan peralatan untuk operasi.

Menurut Ketua Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami) DIY, Suharjo, setiap tahun penderita katarak terus meningkat seiring dengan bertambahnya umur seseorang.

Dalam kondisi normal, seseorang mulai menderita katarak sejak usia 60 tahun. Sehingga di Yogyakarta yang memiliki angka harapan hidup tinggi, kemungkinan besar jumlah penderita katarak akan terus bertambah. “Proses kebutaan akibat katarak ini tidak bisa ditolak bagi semua orang,” katanya.

Sedangkan bagi petani dan nelayan, kebutaan akibat katarak ini bisa terjadi lebih awal sebelum usia 60 tahun. Hal ini sangat berkaitan dengan profesi mereka yang bekerja di bawah terik matahari dan tanpa pelindung. Sehingga mata mereka terkena langsung sinar matahari yang mengandung ultra violet B.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement