REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN — Polisi belum dapat memastikan kerangka manusia --yang ditemukan di kebun kosong di Dusun Suruhan, Desa Jubelan, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang, Jumat (28/9)—merupakan kerangka Samsudin (28), warga setempat yang menghilang dua tahun silam.
Pasalnya masih ada beberapa tahapan untuk memastikan apakah hilangnya Samsudin dan penemuan mayat ini berkaitan. Misalnya tes DNA yang membutuhkan waktu. “Polisi masih harus mendalami kedua kasus ini,” ungkap Kasatreskrim Polres Semarang, AKP Agus Puryadi, Ahad (30/9).
Hingga saat ini, ujarnya, polisi belum mendapatkan informasi baru ataupun data- data baru terkait kasus penemuan kerangka manusia ini. Meski warga menduga kerangka manusia tersebut adalah Samsudin --yang menghilang dari rumahnya dua tahun silam—polisi harus melakukan pemeriksaan detail.
Baik mengenai ciri- ciri fisik, pakaian yang masih melekat pada tengkorak yang ditemukan maupun pemeriksaan DNA yang masih membutuhkan proses. “Kita belum bisa memastikan apakah itu Samsudin atau bukan,” lanjutnya.
Polisi akan mencari tahu keberadaan Margiyati (27), isteri Samsudin yang kini disebut- sebut tinggal di Sragen, Jawa Tengah pascamenghilangnya bapak satu anak tersebut. “Kita akan meminta Margiyati di Sragen untuk melihat dan mengenali ciri-cirinya,” tambah Agus.
Sebelumnya, Dusun Suruhan, Desa Jubelan, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang, Jumat (28/9) sore dihebohkan dengan penemuan kerangka manusia di sebuah kebun kosong milik warga setempat.
Saat ditemukan kerangka yang masih lengkap dan terbungkus pakaian yang dikenakan ini teronggok di bawah rerimbunan pohon bambu. Warga pun menduga kerangka manusia ini adalah kerangka Samsudin, tetangga mereka yang menghilang secara misterius dua tahun silam.
Pasalnya, kerangka ini ditemukan hanya berjarak kurang dari 100 meter dengan rumahnya yang sudah dibiarkan kosong selama dua tahun terakhir. Samsudin sendiri diketahui menghilang saat mengadakan selamatan kelahiran anaknya yang pertama.
Ini dikuatkan keterangan Kotijah (41), kakak Samsudin. Ia mengaku tidak mengetahui persis pakaian yang dikenakan Samsudin sebelum menghilang. Kepada polisi Kotijah mengatakan bahwa adiknya kala itu akan melaksanakan kenduri setelah istrinya Margiyati melahirkan anak yang pertama.
“Samsudin menghilang menjelang magrib, tepat saat akan dilaksanakan acara berseh (red; selamatan atas kelahiran anak). Namun hingga acara selesai adik saya tak pernah muncul,” ungkapnya.
Keluarga Samsudin dan sejumlah warga juga sempat mencari. Namun keberadaan Samsudin tidak pernah ditemukan. Karena dicari tidak ketemu, keluarga pun menganggap Samsudin pergi keluar daerah. “Ciri-cirinya tinggi sekitar 158 centimeter dan berperawakan sedang,” imbuhnya.