REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Hingga Ahad (30/9) waktu setempat, sebanyak 85 juta orang Cina pergi tamasya menikmati hari libur nasional yang mencapai delapan hari. Jumlah ini meningkat 13,3 persen ketimbang tahun lalu, kata Kementerian Perhubungan Cina.
Lonjakan itu dinilai sebagai akibat dari pembebasan biaya jalanan berbayar oleh Pemerintah Cina selama liburan bagi mobil pribadi.
Ahad kemarin adalah hari pertama libur delapan-hari yang menjembatani Festival Pertengahan Musim Gugur pada hari itu dan libur Hari Nasional pada Senin hingga Ahad (1-7 Oktober).
"Lalu lintas di jalan raya utama di China telah mencapai puncaknya dari pukul 05.00 Ahad," kata He Jianzhong, Juru Bicara Kementerian Perhubungan sebagaimana dilaporkan Xinhua-OANA, Senin (1/10).
Dikatakannya, rata-rata kecepatan kendaraan di bawah 80 kilometer per jam di jalan raya utama saat jumlah kenderaan bermotor meningkat 20 persen sampai 50 persen dari hari-hari biasa. "Di beberapa persimpangan jalan, kecelakaan mobil telah mengakibatkan kemacetan panjang dan memperlambat kendaraan ke kecepatan kurang dari 20 kilometer per jam," jelasnya.
Hingga pukul 15.00 Ahad kemarin, antrean kendaraan dilaporkan terjadi di berbagai persimpangan di 24 ruas jalan raya di 16 provinsi Cina, akibat kecelakaan dan peningkatan tajam mobil di jalan raya.
"Namun tak ada laporan mengenai gangguan atau kecelakaan serius," tukas He Jianzhong mengakhiri.