Senin 01 Oct 2012 09:29 WIB

Korban Hilang Tabrakan Kapal 6 Orang

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Dewi Mardiani
Sejumlah petugas Basarnas menyisir lokasi titik tenggelamnya KMP Bahuga Jaya di Perairan Selat Sunda.
Foto: antara
Sejumlah petugas Basarnas menyisir lokasi titik tenggelamnya KMP Bahuga Jaya di Perairan Selat Sunda.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Jumlah korban penumpang yang hilang saat tabrakan kapal feri Bahuga Jaya di perairan Selat Sunda pada 26 September lalu menjadi enam orang. Hampir sepekan pencarian korban hingga Senin (1/10) pagi, belum satu pun korban hilang itu ditemukan tim bersama search and rescue (SAR).

Keenam korban yang dilaporkan keluarganya hilang, yakni dua orang sebelumnya, Rita Sulastri (warga Cimahi, Jawa Barat) dan Yuliantoni (warga Ketibung, Kabupaten Lampung Selatan). Empat korban hilang lainnya, Asih Yatin (20 tahun, warga Lampung Timur), Khonidin (40 tahun, warga Pekalongan, Jawa Tengah), serta Andi Sriyono dan Bambang Sukoco (keduanya warga Merbau Mataram, Lampung Selatan).

Petugas PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Bakauheni, Lampung, Suyati, mengatakan pihaknya sudah menerima laporan dari keluarga yang mengaku korban hilang di kapal Bahuga Jaya. Menurut datanya, terdapat empat orang lagi menyatakan keluarganya hilang sebagai penumpang kapal feri Bahuga Jaya. "Tambah empat lagi yang melaporkan korban hilang," katanya.

Menurut data dari PT ASDP Bakauheni, korban yang selamat kejadian tenggelamnya kapal Bahuga Jaya akibat tabrakan tersebut masih berjumlah 207 orang penumpang, 128 di antaranya dievakuasi ke Pelabuhan Bakauheni, dan 79 orang dilarikan ke Pelabuhan Merak, Provinsi Banten. Korban selamat dan tidak mengalami luka-luka sudah berangsur-angsur pulang ke tempat masing-masing.

Mengenai pencarian bangkai kapal, tim SAR gabungan Basarnas dan Marinir telah medeteksi keberadaan posisinya sekitar empat mil dari Pelabuhan Bakauheni. Kapal ini berada di posisi 50.52 derajat - 44.00 derajat lintang selatan dan 10.50 derajat - 51.09 derajat bujur timur. Kedalamannya mencapai 76 meter.

Menurut petugas tim SAR, bangkai kapal baru terdeteksi peralatan canggih multi beam echo sounder dan side scene sonar milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pada Ahad (30/9) pukul 23.40 WIB. Kendati demikian, tim penyelam masih merencanakan untuk melakukan penyelaman di posisi tersebut. Tim penyelam sebanyak 32 orang dari Detasemen Jala Makara TNI AL.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement