REPUBLIKA.CO.ID, BEJI -- Adanya penambahan rangkaian KRL Commuterline terkait kenaikan harga tiket dianggap belum optimal. Pasalnya hanya satu unit armada yang beroperasi di hari pertama penyesuaian tarif tersebut berlaku, Senin (1/10).
Sekretaris Perusahaan PT Kereta Commuter Jakarta (KCJ), Makmur Syaheran, mengatakan sekitar 20 KRL tambahan baru akan beroperasi pada November nanti. Kemudian, akhir tahun ini, mungkin bisa mencapai setengah dari total armada tambahan. "Sebanyak 90 rangkaian tambahan untuk tahun ini, namun pengadaanya bertahap," kata Makmur saat ditemui di stasiun Depok Baru, Depok, Jawa Barat.
Makmur mengatakan, satu rangkai KRL yang beroperasi hari ini adalah Rangkaian Kereta Wanita (RKW). Kemudian, dia juga menambahkan, dalam satu rangkaian tersebut bisa mengangkut lebih dari 1.000 penumpang per satu kali perjalanan.
Menurut Makmur, saat ini penambahan unit KRL tersebut dapat mengurangi beban penumpang sekitar 20 persen. Meskipun dia sendiri menilai hal tersebut belum cukup optimal, namun Makmur menyatakan, pihaknya akan mengimbangi kenaikan tarif tersebut dengan pelayanan yang lebih baik lagi. "Penilaian masyarakat mungkin masih kurang, namun dari skor survei kami juga tidak terlalu buruk," kata Makmur.
Penumpang Stasiun Depok Baru, Rina, mengatakan kenaikan harga masih tergolong wajar bila ada RKW. Namun, dia berharap PT KAI bisa lebih meningkatkan pelayanannya, khususnya penumpang wanita. "Kami belum merasa nyaman selama ini, terlebih kalau harus berdesak-desakan," kata Rina.