Senin 01 Oct 2012 10:48 WIB

Konservasi Menara Syahbandar Telan Dana Rp 4,5 M

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Dewi Mardiani
Menara Syahbandar, Jakarta Utara, Minggu (5/2). (Republika/Prayogi)
Menara Syahbandar, Jakarta Utara, Minggu (5/2). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi Menara Syahbandar yang tampak semakin miring, kini sedang diperbaiki. Menara yang berada dalam satu komplek dengan Museum Maritim Bahari di Jalan Pasar Ikan I, Penjaringan, Jakarta Utara tersebut kondisinya memang tampak memprihatinkan.

Menara yang menjadi salah satu dari 12 jalur wisata di pesisir utara yang sedang dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi Jakarta Utara ini dibangun dengan tinggi lima meter dan lebar tiga meter. Jika dilihat dari arah barat, menara yang berwarna putih dan merah di bagian atap tersebut tampak miring ke arah selatan.

Kemiringan tersebut terasa ketika pengunjung berada di atas menara. Pengunjung akan merasakan getaran dari kendaraan berat seperti truk kontainer ketika melintasi Jalan Pakin. Getaran dapat dirasakan karena menara ini berdiri tepat di tepi Jalan Pakin yang menjadi akses utama bagi kendaraan berat yang akan menuju ke Pelabuhan Tanjung Priok.

Kepala Seksi Edukasi dan Pameran UP Museum Bahari, Irfal Guci, mengatakan kemiringan Menara Syahbandar sudah sekitar lima derajat ke arah selatan atau ke arah Jalan Pakin. Menurutnya, kemiringan menara sampai saat ini belum diketahui. Namun, ia menyebutkan banyaknya kendaraan berat yang melintasi di Jalan Pakin dapat menjadi salah satu faktor kemiringan menara.

Untuk memperkuat kondisi bangunan Menara Syahbandar, saat ini konservasi sedang dilakukan. "Konservasi sudah dilakukan untuk memperkuat bangunan," ungkap Irfal ketika dihubungi. Konservasi ini sudah dilakukan sejak 13 September dan akan berlangsung selama 90 hari.

Dikatakannya, konservasi ini akan dilakukan untuk membenahi seluruh kondisi menara yang tak terawat, termasuk pengecatan ulang pada dinding menara dan pembenahan tangga yang sudah tampak rapuh. Namun, konservasi ini menurutnya tidak dapat membenahi kemiringan pada menara. "Yang bisa dilakukan hanya memperkuat saja, tidak bisa memperbaiki kemiringan," kata Irfal.

Konservasi yang dilakukan di Menara Syahbandar ini berupa pemasangan pancang di sekitar menara. Sementara itu, selama konservasi menara ini dilakukan, pengunjung tidak dapat mengunjungi menara selama sekitar 90 hari. Anggaran yang disediakan untuk melakukan konservasi sebesar Rp 4,5 miliar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement