Senin 01 Oct 2012 12:14 WIB

Pembuat Film Anti-Islam Dituntut Pemalsuan Identitas

Rep: Adi Wicaksono/ Red: Dewi Mardiani
Nakoula Basseley Nakoula atau yang dikenal dengan Sam Bacile dalam set pembuatan film
Foto: al-arabiya
Nakoula Basseley Nakoula atau yang dikenal dengan Sam Bacile dalam set pembuatan film

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pembuat film anti-Islam akan menghadapi sidang tuntutan di sebuah pengadilan Amerika Serikat (AS). Namun, produser sekaligus sutradara Innocence of Muslims itu bukan dituntut karena isi film yang dibuatnya, melainkan atas pemalsuan identitas.

Dalam dokumen pengadilan disebutkan, warga AS kelahiran Mesir itu mengganti nama dari Mark Basseley Youssef menjadi Nakoula Basseley Nakoula pada 2002 lalu. Penggantian nama itu dilakukan secara legal, namun ia tidak melaporkan hal itu kepada otoritas federal.

Dalam sidang di pengadilan selanjutnya, pengadilan akan menyebut pria 55 tahun itu atas nama Youssef, sesuai nama terakhirnya di catatan federal. "Fakta bahwa dia tidak menggunakan nama aslinya selama masa percobaan (pembebasan bersyarat) adalah masalah utamanya," kata asisten jaksa penuntut umum, Robert Dugdale seperti dilansir AP, akhir pekan lalu.

Youssef divonis penjara atas kasus penipuan bank pada 2010 lalu. Setahun berselang, ia mendapat pembebasan bersyarat. Salah satu syarat dalam masa percobaan adalah larangan mengakses internet. Namun, Youssef diduga melanggar larangan ini dengan memproduksi film anti-Islam dengan nama samaran Sam Bacile.

"Dia punya banyak nama samaran. Ia juga punya banyak dokumen-dokumen resmi dengan sejumlah nama berbeda. Dia adalah orang yang harus diwaspadai oleh para hakim," kata seorang pengamat hukum dari Universiyu of California, Adam Winkler.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement