Senin 01 Oct 2012 19:44 WIB

Protokol Krisis Keuangan Kelar, Indonesia akan Gelar Simulasi

Krisis Asia/ilustrasi
Foto: ilo.org
Krisis Asia/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK) akan menggelar simulasi penanganan krisis keuangan hingga dua kali. Simulasi tersebut merupakan persiapan untuk menghadapi krisis keuangan berdasarkan protokol manajemen krisis yang telah rampung disusun. 

Simulasi penanganan krisis keuangan yang pertama akan dilakukan pada November 2012. Simulasi pertama tersebut akan melibatkan tiga institusi yakni Kementrian Keuangan, Bank Indonesia, dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

“Nanti ada simulasi penanganan krisis keuangan, rencana satu kali di 2012 dan satu kali di kuartal pertama 2013, “ ujar Menteri Keuangan, Agus Martowardojo, di Jakarta, Senin (1/10). 

Anggota FKSSK terdiri dari Kemenkeu, BI, LPS, dan OJK. Namun, OJK baru akan dilibatkan dalam simulasi penanganan krisis keuangan pada kuartal pertama 2013. “Ini karena di akhir 2012, ada pengalihan otoritas dari Bapepam LK ke OJK, “ ujarnya. 

Dalam stimulasi penanganan krisis, setiap lembaga akan berfungsi sesuai kewenangan masing-masing. “Misalnya krisis keuangan di pasar modal, di mana yield mendadak naik tinggi. Kita lihat bagaimana komunikasi, rapat, ambil keputusan dan  eskalasinya seperti apa, “ ungkapnya. 

Agus mengatakan FKSSK telah menyelesaikan protokol managemen krisis. Protokol tersebut telah ditinjau ulang oleh lembaga independen, Toronto Center. “Review diselesaikan pada Oktober dan November akan simulasi, “ ujarnya. 

Anggota FKSSK juga sudah menandatangani kesepakatan bersama untuk koordinasi dan pemeliharaan sistem keuangan. Forum tersebut bersepakat melakukan pertukaran informasi dan evaluasi kondisi stabilitas keuangan.  Kesepakatan tersebut, kata Agus, akan menjadi dasar hukum untuk kebijakan yang diambil FKSSK saat terjadi krisis keuangan.  

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement