Selasa 02 Oct 2012 00:15 WIB
Rep: Agung Sasongko/ Red: Sadly Rachman
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Tanpa perlu membaca buku panduan, masyarakat tidak mengalami kesulitan mengoperasikan ponsel atau komputer tablet. Namun, bicara scifi-calculator atau sering disebut kalkulator "pintar" bakal lain cerita.
Itulah yang dialami para pelajar dan guru ketika memutuskan membeli kalkulator Scifi. Awalnya, mereka berpikir bakalan mempermudah tugas atau pekerjaan. Benar mempermudah, tapi tidak dalam bentuk instant melainkan analisis. Penguna tetap harus menguasai teori perhitungan matematika yang dipelajari. Seperti misal, trigometri atau algoritma.
Chief Representative Casio Indonesia Kazunori Yamagizhi. Menurutnya, fungsi kalkulator ini hanya mempercepat perhitungan tetapi pengguna tetap dituntut untuk mengetahui teori dasar perhitungan. Sebabnya, Casio terus berupaya untuk memberikan kontribusi dengan beragam produk yang sesuai kebutuhan dengan fokusnya pada pendidikan.
Sudah delapan tahun, Casio Indonesia melakukan sosialisasi pengoperasian kalkulator. Salah satu wilayah sasarannya adalah SMA se-Jabodetabek. Itu dilakukan, karena pengguna kalkulator Casio adalah pelajar SMA di ibukota.
Sosialisasinya dimulai dengan memberikan pelatihan kepada para guru. Mengapa guru, karena mereka lebih sering bersingungan dengan kalkulator. Mereka selanjutnya menjadi pusat sosialisasi. Sistem pelatihannya sendiri memanfaatkan metode Training of Trainer (TOT).
Sosialisasi sendiri tidak membutuhkan waktu yang lama. Sebab, masing-masing guru diberikan modul yang nantinya akan menjadi pedoman bagi guru untuk mengeksplorasi lebih jauh ketika berada di rumah. Modul itu disesuaikan dengan tingkatan kelas.
Setelah SMA, Casio berencana menyasar pelajar SMK dan MAN se-Jabodetabek. Itu dilakukan guna memperluas pemahaman penggunaan kalkulator scifi. Adv