REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Politisi anti-Islam Belanda, Geert Wilders, menunda kunjungannya ke Australia. Meskipun pemerintah Australia tidak mencekal Wilders, pembatalan kunjungan ini melegakan komunitas Muslim yang sempat was-was dikarenakan rencana kunjungan tersebut.
Menteri Imigrasi Australia, Chris Bowen mengatakan ia tidak akan menggunakan hak istimewanya untuk menghentikan kedatangan pimpinan partai Kebebasan Belanda (PVV) tersebut.
"Saya punya pandangan lain, saya pikir kalau menolak visanya akan membuatnya jadi pahlawan. Jadi, alangkah lebih baik bila mempersilakan dia datang," kata Bowen seperti dikutip sbs.com.au, Selasa (2/10).
Rencananya, Wilders dijadwalkan memberi pidato di Melbourne dan Sydney akhir bulan ini atas undangan Society Q, kelompok yang prihatin dengan Islamisasi Australia. Namun tak lama setelah Bowen memutuskan untuk tidak mencekal Wilders, Society Q memastikan kunjungan itu ditunda.