Selasa 02 Oct 2012 20:50 WIB

Hamamah (1)

Ilustrasi
Foto: wordpress.com
Ilustrasi

Oleh: Hertasning Ichlas* 

Dalam setiap kematian, kita yang hidup selalu dapat mengambil pelajaran. Kematian orang penting dan orang besar, atau kematian seorang buruh tani di sebuah dusun terpencil di Sampang, Madura.

Namanya Muhammad Hasyim, menurut kakak perempuan dan abangnya, usia Muhammad Hasyim sekitar 45 tahun. Biasa disapa dengan nama Hamamah yang dalam bahasa Arab berarti Burung Merpati.

Hamamah orang asli Sampang. Tepatnya di Kecamatan Omben sekitar Desa Bluuran dan Karang Gayam yang terpencil sekaligus terbelakang.

Selama hidupnya dia nyaris bukan siapa-siapa. Sampai kemudian kematiannya datang memancarkan siapa dirinya.

Hamamah seorang petani penggarap yang dikenal ulet karena mau bekerja apa saja. Dia ayah yang pendiam tetapi suka menolong sesama warga. Hidupnya jauh dari berkecukupan.

Ketika para warga hendak mengenangnya, dia lebih sering dikenang sebagai orang yang kekurangan dalam penghidupan tetapi sekaligus pekerja keras. Sebuah ironi khas petani dan buruh di Indonesia.

Pada 26 Agustus 2012, sekitar pukul 11-an, Hamamah tewas mengenaskan dikeroyok massa dalam sebuah penyerangan dan pembakaran rumah serta properti yang kedua kalinya terhadap warga Muslim Syiah di kampungnya di Karang Gayam dan Bluuran, Sampang.

Hamamah disabet celurit, parang dan lemparan batu dari para pengeroyoknya justru ketika dari mulut Hamamah keluar tawaran damai, permohonan maaf, dan sebentuk nasihat tentang Allah dan Rasul-Nya yang mengajarkan kasih sayang dan dialog tentang kebenaran. Tetapi kebenaran yang sama, yang diyakini Hamamah, telah menuntut pengorbanan dirinya.

Bersama abangnya, Tohir 48 tahun, yang mencoba melerai dan membela adiknya Hamamah dari pengeroyokan, keduanya roboh diterjang sabetan dari belakang tubuhnya. Dalam keadaan sekarat, anak Hamamah, Muhaimin 15 tahun dan anak Tohir, Zaini 21 tahun menarik tubuh keduanya dari amuk massa, memeluk dan membawanya menjauh.

*Direktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Universalia

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement