Rabu 03 Oct 2012 03:14 WIB

Bakso 'Ajib' Mang Husein

Rep: Heri Ruslan/ Red: Dewi Mardiani
bakso
Foto: courtesy of matanews
bakso

REPUBLIKA.CO.ID, ‘’Kita makan bakso, yuk,’’ ujar Ustaz Buchory Muslim, seorang petugas haji Indonesia. ‘’Memang di sini ada bakso enak? Boleh juga tuh,’’ kata Muhammad Syarif Salim, seorang wartawan menyambut ajakan itu.

Orang Indonesia sepertinya tak bisa lepas dari bakso. Di mana pun berada, jajanan khas Indonesia ini selalu dicari. Apalagi, para petugas Media Center Haji sudah 12 hari bertugas di Tanah Suci, Makkah. Jauh dari Tanah Air, mereka dilanda kangen menyantap bakso.

Tak sulit menemukan bakso di Tanah Suci. Sebab, bakso yang satu ini sudah sangat populer di kalangan mukimin dan petugas haji yang biasa bertugas di kota Makkah. Ya, bakso yang masyhur itu biasa disebut ‘’Bakso Mang Husein’’.  Jangan bayangkan, bakso yang rasanya 'ajib' ini dijual di restoran atau tempat makan. 

Bakso ini boleh dibilang dijual secara tersembunyi. Sebab, Mang Husein berdagang bakso di rumah majikannya. Namun, karena rasanya yang enak, orang-orang tinggal memesan lewat telepon atau datang langsung ke Kholidiyah I tepat di depan Rusan, tempat Mang Husein berdagang.

Untuk memesan bakso, kami menekan bel. Tak lama kemudian, Mang Husein keluar dan menyapa kami, ''Mau pesan bakso?'' Pria kelahiran Cibeber, Cianjur, Jawa Barat, ini langsung memasang karpet di sebuah gang dan segera menyajikan bakso. Tak lama kemudian, bakso yang disajikan dalam mangkuk plastik itupun datang.

''Ini bakso enak sekali. Sulit nyari tandingan bakso yang rasanya enak seperti ini di Indonesia,'' ucap Irwan memuji rasa bakso buatan Mang Husein ini.

Bakso Mang Husein memang ajib (enak-red). Saya merasakan betul bakso ini benar-benar enak. ''Saya baru ngerasain bakso yang bener-benar enak,'' kata Zaini, kata seorang mukimin, sambil meminta nomor telepon Mang Husein.

 ''Sebenarnya ini hanya sampingan saja,'' tutur Husein Abdul Aziz Sulaeman. Sebenarnya, ia berkerja sebagai sopir di rumah seorang pejabat Departemen Luar Negeri Arab Saudi. Menurut Husein, majikannya sangat baik sekali. Ia telah menganggap majikannya sebagai orang tua. Di rumah itu, Husein tinggal bersama istri dan lima anaknya. 

Husein pertama kali berjualan bakso pada 2005. Awalnya, ia menyantap Mie Ayah di sebuah tempat makan di Kota Makkah. Namun, kata dia, rasanya kurang enak. Akhirnya, dia membuat sendiri dan rasanya jauh lebih enak. Istrinya mengusulkan untuk berjualan bakso.

Pelanggannya baksonya adalah para tenaga kerja Indonesia serta mukimin. Ia berjualan bakso dari pukul 13.30 hingga 23.00 waktu Arab Saudi (WAS). Ia mengaku bisa saja membuka restoran bakso. Namun, hal itu tak akan pernah dilakukannya. Husein mengaku sangat betah kerja di rumah majikannya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement