REPUBLIKA.CO.ID, Pemerintah Bangladesh menuding Muslim Rohingya dari Burma terlibat dalam gelombang serangan Muslim terhadap candi Buddha di Bangladesh tenggara pada Sabtu (29/9) dan Ahad (30/9).
Menteri Dalam Negeri Bangladesh Mohiuddun Khan Alangir, Senin (1/10) mengatakan orang-orang Rohingya terdapat di antara ribuan orang perusuh anti-Buddha yang merusak dan menjarah paling sedikit 10 kuil Buddha dan puluhan rumah di daerah Cox’s Bazar, yang berbatasan dengan Myanmar.
Ia juga menuduh kaum Islamis radikal dan aktivis partai oposisi menghasut kerusuhan itu sebagai usaha yang terencana dan disengaja untuk merusak keserasian antar-golongan.
Serangan itu dimulai pada Sabtu malam setelah kaum Muslim setempat mendapati sebuah foto Alquran yang dibakar di Facebook. Perusuh yang menganggap foto itu penistaan terhadap Islam menyalahkan seorang pria Buddha dan mengamuk di daerah-daerah Buddha, menjarah harta benda termasuk patung-patung Buddha.
Pihak berwenang Bangladesh mengerahkan pasukan keamanan tambahan di daerah Cox’s Bazar pada Senin untuk melindungi kaum Buddha. Kaum Buddha Bangladesh termasuk minoritas, yaitu sekitar kurang dari satu persen penduduk Bangladesh dan tinggal dekat perbatasan Myanmar yang mayoritas Buddha.
Menteri Dalam negeri Bangladesh Alamgir mengatakan petugas keamanan juga telah menahan 166 orang sehubungan dengan kerusuhan itu.