Selasa 02 Oct 2012 23:53 WIB

Mogok Nasional, Polresta Bekasi Turunkan Ribuan Personel

Rep: Rr. Laeny Sulistyawati/ Red: Hazliansyah
Hari Buruh Sedunia (May Day) di depan Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (1/5). (Republika/Aditya Pradana Putra)
Hari Buruh Sedunia (May Day) di depan Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (1/5). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Polresta Bekasi melakukan pengamanan di 23 titik terkait aksi mogok nasional (monas) buruh di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (3/10) esok. Pengamanan dilakukan dengan menurunkan 2.331 personel.

Kepala Bagian (Kabag) Hubungan Masyarakat (Humas) Polresta Bekasi, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Bambang Wahyudi mengatakan, meski aksi dilakukan damai, pengamanan tetap dilakukan untuk mengendalikan jumlah massa yang mencapai jutaan buruh.

“Ini adalah (gerakan) monas, sehingga ada satu juta buruh (yang mengikuti aksi),” kata Bambang kepada Republika, Selasa (2/10) sore.

Untuk itu, lanjut Bambang, pihaknya akan menerjunkan 2.331 personel. Rinciannya, sebanyak 1.041 personel dari pihak Polresta Bekasi dan polsek-polsek yang ada di Kabupaten Bekasi.

Kemudian, ada 640 personel dari Bantuan Kendali Operasi (BKO) Brigade Mobil (Brimob). Selanjutnya 150 personel dari BKO Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas).

Personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebanyak 200 orang. “Lalu, personel dari Samapta Bhayangkara (Sabhara) dan Satuan Tugas Daerah (Satgasda) sebanyaj 300 orang,” ujar Bambang.

Bambang menambahkan, ada 23 titik pengamanan yang nantinya dijaga. Titik-titik tersebut diantaranya, titik Rest Area kilometer 19 di Cikarang Pusat, sampai Rest Area kilometer 39 di Cikarang Timur.

Selain itu pengamanan juga dilakukan di derbang tol wisata, pertamina, supermarket,dan pintu tol satu Cikarang Barat. “Kami juga mengamankan kawasan industri di Kabupaten Bekasi,” ujar Bambang.

Kawasan industri tersebut seperti Jababeka, Delta Silicon, Ejip, Sampai Gobel.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement