Rabu 03 Oct 2012 06:19 WIB

Buruh Janji Aksi Damai di Mogok Nasional

 Pekerja berteriak menuntut penghapusan outsourcing dan kenaikan upah dalam aksi unjuk rasa peringatan Hari Buruh di Jakarta, Selasa (1/5).  (AP Photo/Achmad Ibrahim)
Pekerja berteriak menuntut penghapusan outsourcing dan kenaikan upah dalam aksi unjuk rasa peringatan Hari Buruh di Jakarta, Selasa (1/5). (AP Photo/Achmad Ibrahim)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serikat pekerja dan buruh menggelar Mogok Nasional (Monas), Rabu (3/10). Mereka menyampaikan tuntutan terkait sistem kerja alih daya dan upah murah yang tidak sesuai.

Dalam aksinya, empat juta buruh berjanji melakukan aksi damai.

"Pengusaha tidak perlu takut dan khawatir, ini aksi damai, aksi yang mengingatkan pengusaha dan pemerintah untuk bersama serikat buruh mencari solusi dari permasalahan," ujar Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal saat ditemui di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Selasa malam.

Said juga menjanjikan rencana mogok tersebut akan berlangsung selama sehari dari rencana lima hari, karena pemerintah telah memberikan respon terkait tuntutan yang disampaikan para buruh.

Menurut Said, para buruh tidak akan menutup kawasan pelabuhan dan bandara, namun rencana mogok massal tersebut berpotensi melumpuhkan aktivitas di kawasan Jabodetabek.

"Kita tidak akan tutup pelabuhan dan bandara, tapi yang dikhawatirkan akses jalan tol akan lumpuh total karena pintu kawasan industri terhubung dengan pintu tol," katanya.

Menurut dia, draf peraturan untuk merealisasikan tuntutan telah dibuat, namun masih ada prinsip-prinsip yang dirasakan kurang memuaskan dan belum memenuhi aspirasi para buruh.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement