Rabu 03 Oct 2012 07:23 WIB

Tips Agar Jamaah tak Kena Tipu

Rep: Heri Ruslan/ Red: Dewi Mardiani
Jamaah haji sedang menuju ke Masjidil Haram
Foto: Heri Ruslan/Republika
Jamaah haji sedang menuju ke Masjidil Haram

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Banyak aksi penipuan dialami jamaah haji di Masjidil Haram, Makkah. Agar peristiwa tersebut tak kembali terulang, Kepala Seksi Keamanan Daerah Kerja (Daker) Makkah, Letkol Jaetul Muchlis Basyir, meminta agar jamaah selalu waspada.

‘’Saat beribadah usahakan jangan terpisah dari rombongan,’’ kata dia kepada wartawan yang ditemui di Sektor Khusus Masjidil Haram, Selasa (2/10) siang waktu Arab Saudi (WAS). Pada saat jamaah terpisah dari rombongan, para pelaku kejahatan sudah mulai mengincar korbannya.

Karena itu, kata dia, jika terpisah dari rombongan, jamaah jangan panik dan cemas. Teruslah beribadah sesuai manasik. ‘’Jangan mudah percaya pada orang yang akan membantu. Banyak pelaku penipuan terhadap jamaah haji Indonesia adalah orang Indonesia sendiri.’’

Ia meminta agar jamaah mencari petugas haji Indonesia yang tersebar di berbagai pintu.  Menurut Jaetul, petugas haji Indonesia mengenakan seragam warna biru dan mengenakan kartu identitas.

‘’Saat ke Masjidil Haram, jangan membawa uang secara berlebihan. Untuk ke Masjidil Haram cukuplah membawa uang 10 riyal,’’ kata dia. Jamaah haji, juga diminta untuk membawa identitas yang telah disediakan saat pergi ke Masjidil Haram.

Wakil Ketua Sektor Khusus Masjidil Haram, Sunyoto mengungkapkan, petugas sektor khusus banyak membantu jamaah haji yang tersesat di Masjidil Haram. ‘’Terutama orang yang sudah lanjut usia,’’ kata dia. Petugas langsung membawa jamaah yang tersesat ke sektor khusus dan kemudian langsung diantar ke pemondokannya masing-masing.

Pihaknya meminta agar jamaah haji tak terpisah dari rombongan saat beribadah. Jika terpisah, kata dia, jamaah tak perlu panik dan khawatir. Sektor khusus mengerahkan 16 petugas di berbagai pintu keluar untuk membantu para jamaah kembali ke pemondokannya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement