REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Lebih dari 15.000 personel kepolisian akan dikerahkan untuk mengamankan aksi mogok buruh yang rencananya terjadi di Jakarta dan sekitarnya, Rabu (3/10).
"Mereka akan berada di lokasi pusat-pusat kemacetan, Istana Negara, kantor-kantor pemerintah," kata Kapolda Metro Jaya, Irjend Pol Dr Untung S Radjab, dalam sebuah wawancara di televisi swasta, Rabu pagi.
Lebih lanjut Kapolda menegaskan bahwa buruh adalah bagian dari komponen bangsa, mereka harus diperhatikan karena mereka mempunyai hak-hak yang harus dipenuhi oleh pemerintah.
Kapolda menepis kekhawatiran aksi buruh pada hari ini akan berlangsung anarkis, "Kalau takut ya takut saja."
Beberapa titik yang akan menjadi lokasi protes para buruh adalah Kementerian Kesehatan, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, kawasan industri Cakung, Kawasan Berikat Nusantara (KBN), kawasan industri Cibitung, kawasan industri Cikarang, dan Pelabuhan Tanjung Priuk.
Buruh Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi akan berunjuk rasa dan mogok massal hari ini, menuntut penghapusan sistem alih daya (outsourcing) dan kepastian jaminan sosial.
Kapolda menegaskan polisi dalam sikap mendukung buruh menyampaikan aspirasi buruh, sebagai upaya membangun bangsa secara bersama-sama.
Sementara itu perwakilan buruh yang juga diwawancarai di televisi menekankan bahwa aksi mereka tidak akan anarkis dan demonstrasi dilangsungkan di pusat-pusat industri masing-masing buruh.