REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Hasyim Muzadi mengingatkan agar pihak-pihak yang belum puas dengan rekonsiliasi para anak bangsa terkait masa lalu komunis di Indonesia tidak memperpanjang luka bangsa. Ketidakpuasan itu, salah satunya diwujudkan dengan meminta presiden meminta maaf.
“Mulailah mereka mendesak pemerintah atau presiden untuk meminta maaf. Padahal pemerintah sekarang tak ada hubungannya dan seterusnya berusaha membongkar luka lama dengan berkendaraan HAM versi westernisme," kata Hasyim Muzadi, Rabu (3/10).
Menurutnya kerukunan yang pernah dijalin antara kelompok anak-anak penganut komunis, anak-anak pahlawan revolusi, anak-anak Kartosuwiryo, dan anak-anak PRRI/Permesta, sebenarnya cukup baik untuk menutup masa kelam yang lalu.
“Sehingga mereka kembali sebagai anak bangsa yang sejajar kedudukan dan hak sebagai warga negara,” imbuh Kiai Hasyim.