REPUBLIKA.CO.ID, MEKSIKO -- Pemerintah Meksiko menyatakan insiden penambakan mobil Kedutaan Besar Amerika Serikat di Cuarnevaca, Kota Mexico, pada 24 Agustus lalu karena kesalahpahaman. Polisi Meksiko mengira kendaraan berlapis baja tersebut adalah mobil penculik pegawai pemerintah.
Tapi sejumlah sumber petinggi CIA mengatakan kejadian yang melukai dua petugas CIA itu bukan sebuah kecelakaan. Seorang petinggi CIA menapik pembelaan Meksiko tersebut.
"Kami menemukan bukti cukup kuat. Itu bukanlah kejadian yang tidak disengaja,'' kata pejabat senior AS kepada AP seperti dikutip dari skynews, Rabu (3/10).
Pejabat senior AS itu menjelaskan saat insiden terjadi petugasnya sedang berkendara bersama kapten Angkatan Laut Meksiko menuju fasilitas militer. Namun tiba-tiba ada rombongan pria bersenjata melepaskan tembakan dan mengejar para petugas.
Saat mereka mencoba melarikan diri, lalu muncul tiga mobil lainnya. "Senjata mereka sangat kuat. Mereka juga terus menembaki petugas kami," kata pejabat AS itu yang tidak disebutkan identitasnya tersebut.
Mereka menembak hingga peluru habis, lalu mengisi ulang dan menembak lagi. Jelas mereka ingin peluru menembus lapisan pelindung mobil itu dan menewaskan semua penumpangnya," tambah dia.
Secara terpisah pejabat Meksiko mengatakan kejaksaan sedang menyelidiki kasus tersebut. Jaksa juga menyelidiki dugaan keterlibatan kartel Beltran Leyva pada kasus tersebut.
Kamera CCTV yang berada di daerah tersebut sempat merekam dua kendaraan sipil mengejar mobil kedubes AS dan polisi. Saat ini, Pemerintah Meksiko telah menahan 12 polisi federal terkait kasus ini. Mereka dikenakan tahanan rumah sambil menunggu selesainya penyelidikan.
Polisi federal Meksiko saat ini sedang dilanda isu negatif. Sebelumnya, pada Agustus lalu, 348 polisi yang bekerja di Bandara Internasional Kota Meksiko diganti. Sebelumnya pada 2011, sepuluh perwira juga ditangkap di Ciudad Juarez, atas tuduhan pemerasan.