REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton, mengatakan melemahnya nilai uang Iran harus segera diakhiri. Hal itu bisa diatasi Iran dengan datang ke meja perundingan terkait program nuklirnya.
"Tujuan kami telah dan tetap membujuk rezim Iran untuk bernegosiasi dengan komunitas internasional atas program nuklirnya," kata Clinton kepada wartawan setelah pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Kazakhstan Yerlan Idrisov.
Ia mengatakan, dengan kuatnya desakan serangan militer ke Iran, AS tetap pada sikapnya untuk menyelesaikan permasalahan dengan jalur diplomasi.
"Tentu saja sanksi memiliki dampak (ekonomi) juga, tetapi itu bisa diperbaiki dalam waktu singkat jika pemerintah Iran bersedia untuk bekerja dengan P5+1 (Inggris, Cina, Prancis, Rusia, Amerika Serikat, Jerman) dan seluruh masyarakat internasional secara tulus," Clinton menyatakan.
Kemarin, makin melemahnya nilan Rial Iran terhadap dolar memicu bentrokan antara demonstran dan pedagang mata uang asing dengan polisi anti huru-hara di Teheran, Rabu.
Polisi meleapaskan tembakan gas air mata ke pemrotes yang menentang kebijakan ekonomi pemerintah Ahmadinejad, yang telah memicu krisis ekonomi di Iran.
Rial Iran telah merosot ke posisi rendah terhadap dolar AS hampir setiap hari, saat sanksi ekonomi Barat yang dijatuhkan sehubungan dengan program nuklir Iran.