REPUBLIKA.CO.ID, MUNTOK, BANGKA BARAT -- Kabut asap yang terjadi seminggu belakangan di Kota Munthok, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung, mulai mengganggu kesehatan warga.
"Dua hari ini badan terasa meriang, pusing, pernafasan terganggu dan mata pedih, mungkin karena tebalnya kabut asap yang terjadi akhir-akhir ini," ujar Agung Nugroho, seorang warga di Muntok, Jumat.
Hal senada dikatakan warga lain, Puji (32). Ibu tiga anak tersebut mengeluhkan ketiga anaknya mulai sakit dalam dua hari terakhir, terutama anaknya yang berusia satu tahun mengalami demam tinggi.
"Kami berharap hujan segera turun agar kabut asap ini cepat berlalu dan udara Kota Muntok kembali seperti semula," ujarnya.
Sementara itu, Iwan, seorang nelayan di Tanjung Kalian mengatakan, kabut asap yang menyelimuti perairan di sekitar Kota Muntok semakin mengganggu jarak pandang saat melaut.
"Kami tidak berani terlalu jauh melaut karena takut tidak bisa pulang karena patokan di darat tidak terlihat," kata Iwan.
Menanggapi kabut asap yang sedang terjadi di kota itu, Kepala Bidang P2PL pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat Yuwanda SKM, meminta warga mengurangi berbagai aktivitas di luar rumah.
"Seandainya terpaksa harus ke luar rumah, sebaiknya memakai masker standar dan bagi pengendara kendaraan bermotor sebaiknya melengkapi diri dengan helm berpenutup wajah," ujarnya.
"Bagi masyarakat yang sudah merasakan dampak kabut asap, lebih baik segera ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan tindakan agar tidak terlanjur parah," ujarnya seraya mengatakan telah membagikan lebih dari dua ribu masker.