Jumat 05 Oct 2012 18:08 WIB

Korban Meninggal Ledakan Pipa Minyak Bertambah

Red: Hazliansyah
 Garis Polisi terpasang disekitar lokasi evakuasi KRL Commuter Line yang anjlok di stasiun Cilebut, Bogor, Kamis (4/10).  (Jafkhairi/Antara)
Garis Polisi terpasang disekitar lokasi evakuasi KRL Commuter Line yang anjlok di stasiun Cilebut, Bogor, Kamis (4/10). (Jafkhairi/Antara)

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Joni (12 tahun) bocah yang menjadi salah satu korban ledakan pipa minyak milik Pertamina di kilometer 219 Desa Srimaju, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (3/10), meninggal dunia.

Dari informasi yang diperoleh, Joni menghembuskan napas terakhirnya pada Jumat (5/10) sekitar pukul 13.30 WIB.

"Korban sempat mendapat perawatan di rumah sakit ini sejak Rabu (3/10) siang. Namun pada Kamis (4/10) malam kondisinya kritis dan dimasukkan ke ruang ICU. Nyawa korban tak tertolong, akibat kondisi luka bakarnya mencapai 90 persen," ujar salah seorang perawat Rumah Sakit Dokter Bratanata, Jambi, yang enggan disebut namanya.

Dengan demikian, korban meninggal dunia akibat ledakan itu jadi delapan orang. Jenazah Joni telah dibawa keluarganya ke desa asalnya, yakni Desa Srimaju, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musibanyuasin, Sumatera Selatan.

Berdasarkan data di Rumah Sakit Dokter Bratanata Jambi, masih ada sembilan korban yang masih dirawat, antara lain Afrilazi (13), Rosdiana (29), Rokiah (21), Sukri (23), Haniza (70), Sandi (28), Sunarto, (40) Rebu (60) dan Paldianto (34).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement