Jumat 05 Oct 2012 23:48 WIB

Jokowi 'Dibekali Puntadewa' untuk Selesaikan Masalah Jakarta

Jokowi saat mendatangi pendukungnya
Foto: Antara
Jokowi saat mendatangi pendukungnya

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO --Calon Gubernur DKI Jakarta terpilih Joko Widodo (Jokowi) diberi bekal berupa salah satu tokoh pewayangan, Puntadewa, agar dapat menyelesaikan masalah-masalah di Jakarta. Tokoh wayah itu diberikan dalam silaturahim dengan masyarakat di Surakarta, Jumat (5/10) malam di halaman Balaikota Surakarta.

Jokowi menerima bekal tokoh wayang Puntadewa dari Wakil Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo. Ribuan warga masyarakat Kota Solo yang hadir pada acara tersebut, memadati halaman Balikota.

Menurut FX Hadi Rudyatmo, tokoh wayang Puntadewa merupakan simbol yang mempunyai kelebihan untuk menata dengan penuh kesabaran. Puntadewa juga mampu menyatukan keluarga Pandawa.

Begitu juga Jokowi yang digambarkan sebagai Puntadewa, kata Rudyatmo, akan mampu menyelesaikan masalah Jakarta dengan kesabaran dan menyatukan untuk membangun DKI. "Dengan Puntadewa masalah kemacetan di Jakarta dapat diatasi," kata Rudyatmo.

Dia juga berpesan kepada Jokowi saat memimpin Jakarta agar tetap melakukan aktivitas saat menjadi Wali Kota Surakarta, antara lain sebagai pemimpin harus mau mendengar, melihat dan baru melakukan.

"Pemimpin itu, sebagai pelayan dan mengabdi masyarakat, sehingga harus mau melayani untuk kesejahteraannya," katanya.

Jokowi dalam kesempatan tersebut mengatakan, jangan terlalu menyanjung dirinya yang berlebihan, karena sosok tokoh pewayangan Puntadewa sangat jauh jika dibanding dirinya. "Saya ini rakyat biasa yang diberikan amanah," kata Jokowi.

Selain itu, Jokowi mengaku dirinya sampai terpilih menjadi Gubernur DKI ini dianggarnya seperti kejadian saat dirinya terpilih menjadi wali kota bersama wakilnya Hadi Rudyatmo.

"Saya ini hanya seorang tukang kayu yang kena musibah menjadi Wali Kota Surakarta. Begitu juga kini terpilih menjadi Gubernur juga musibah," katanya.

Menurut Jokowi, tidak ada angin dan hujan tahu-tahu dirinya dipanggil diberikan tugas untuk mencalonkan Gubernur DKI. Pada putaran pertama dirinya bersama Basuki Tjahja Purnama bisa mengungguli calon lainnya.

"Saya pada putaran kedua dikeroyok banyak sekali, tetapi kalau sudah nasibnya akhirnya terpilih menjadi Gubernur DKI," katanya.

Menurut Jokowi, dirinya tidak mau diucapkan selamat tinggal tanda perpisahan dengan masyarakat Solo, karena dirinya juga mempunyai rumah di sini sewaktu-waktu bisa pertemu kembali.

"Saya saat ini, bukan siapa-siapa tetapi sebagai masyarakat biasa. Saya sudah diberhentikan sebagai wali kota oleh DPRD. Tetapi, di Jakarta saya juga belum dilantik menjadi Gubernur," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement