REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Sebuah karya seni jalanan yang diprakarsasi Museum Toulouse memicu protes komunitas muslim. Mereka menganggap karya seni tersebut memungkinkan terjadinya pelecehan terhadap ayat-ayat suci Alquran.
Karya seni jalanan yang disebut Technologia ini menyajikan gambar proyeksi di trotoar dekat jembatan Pont-Neuf, yang melintasi Garonne, Toulouse. Dalam gambar tersebut terdapat ayat kaligrafi Alquran dan hadis Nabi Muhammad SAW.
"Ini kesalahpahaman besar," komenar Wakil Presiden Asosiasi Muslim Toulouse, seperti dikutip france24.com, Ahad (7/10). Aparat kepolisian Toulouse mengatakan sekitar 60-80 pemuda muslim berjaga di jembatan guna menghentikan warga lokal yang berjalan di atas gambar tersebut.
Untuk mencegah hal tidak diinginkan, aparat kepolisian diterjunkan ke lokasi. Setiba di sana, ada seorang imam lokal dan perwakilan komunitas muslim lebih dulu mengawasi lokasi dan berhasil mengimbau massa agar tetap tenang.
"Kami melihat ada penghinaan yang disengaja," kata pemuda yang diketahui bernama Idmilud. Ia meyayangkan niatan baik itu justru memicu provokasi lebih lanjut. "Saya khawatir pesannya justru hilang."
Setelah melihat perkembangan yang terjadi, Mounir Fatmi, pembuat Technologia akhirnya memutuskan untuk membatalkan penampilan karyanya itu. Putusan itu terpaksa diambil, karena karya seni yang dibuatnya disalahpahami. "Lebih baik dihentikan saja," kata dia yang akan melanjutkan karyanya di Hotel Dieu, Toulouse.