REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Setali tiga uang dengan pendahulunya, calon pemimpin partai Sayap Kanan Prancis (UMP), Jean Francois Cope, mulai menebarkan sinisme terhadap muslim. Hal itu terungkap dalam pertemuan partai di Draguinan, provinsi Alpes-Côte d'Azu, baru-baru ini.
Dalam pertemuan itu, ia menyinggung soal muslim dan Ramadhan. "Saya bisa mengerti dengan saudara kita yang berada di sebuah lingkungan, di mana seorang ibu atau ayah mereka selalu pulang kerja malam hari. Sebelum itu, anak-anak mereka menahan asa untuk mengkonsumsi coklat karena dilarang selama Ramadhan," kata dia seperti dikutip france24.com, Ahad (7/10).
Oleh media Prancis, pernyataan Cope menjadi tajuk utama. Itu karena Cope dikenal royal dengan kontroversi. Baru-baru ini, ia menyatakan kekecewaan terkait sikap anti-kulit putih yang mulai berkembang di kota-kota Prancis.
Sabtu kemarin, Cope menerbitkan buku kontroversialnya berjudul "A manifesto for an unabashed right-wing”. Dalam buku itu, ia mengatakan setiap jenis perilaku memiliki motivasi untuk memanipulasi agama untuk tujuan mereka sendiri.
Buku itu segera menyulut aksi protes di jejaring sosial. Presiden Observasi Islamofobia Prancis, Abdallah Zekri, menilai tindakan Cope ingin menyenangkan kalangan ekstrimis dalam partainya. Seperti biasa, mereka pasti menyerang muslim dan pemuda. Media mengendus ulah Cope merupakan usaha untuk merangkul pendukungnya pada pemilihan ketua partai bulan depan.