Ahad 07 Oct 2012 22:45 WIB

Produser Film Anti-Islam Diadili Pekan Depan

Pembuat film anti-Islam, Nakoula Basseley, menggunakan selendang putih untuk menutup muka digelandang oleh polisi Los Angeles. Kejaksaan wilayah LA menyatakan, Nakoula, resmi ditahan Kamis (27/9/2012)
Foto: REUTERS
Pembuat film anti-Islam, Nakoula Basseley, menggunakan selendang putih untuk menutup muka digelandang oleh polisi Los Angeles. Kejaksaan wilayah LA menyatakan, Nakoula, resmi ditahan Kamis (27/9/2012)

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Pria California di balik film menghina Islam, yang memicu unjuk rasa keras di dunia Muslim, diadili di Los Angeles pekan depan untuk perkara pelanggaran atas masa percobaan hukuman penipuan bank pada 2010, kata dokumen pengadilan.

Mark Basseley Youssef (55 tahun), yang sebelumnya bernama Nakoula Basseley Nakoula, dijadwalkan tampil di depan Hakim Distrik Christina Snyder pada Rabu, kata dokumen diajukan pada Jumat di Pengadilan Negeri Amerika Serikat.

Syarat pembebasan Youssef dari penjara pada 2011 termasuk larangan menggunakan alias tanpa izin dari petugas masa percobaan.

Pria kelahiran Mesir itu digambarkan sebagai produser video kasar 13 menit, yang dibuat di California dan beredar maya di bawah sejumlah judul, termasuk "Innocence of Muslims", yang mempermainkan Nabi Muhammad dan memicu kerusuhan benci Amerika di Mesir dan negara Muslim lain pada bulan lalu.

Polisi menangkap Youssef pada 27 September dan membawanya ke hakim federal pada hari itu untuk sidang di tengah keamanan ketat, tempat jaksa menuduhnya melanggar aturan masa percobaannya.

Hakim pada hari itu memerintahkan ia ditahan tanpa jaminan dan pejabat penjara federal kemudian memastikannya dibawa ke penjara bertingkat tinggi di pusat kota Los Angeles.

Terdakwa itu, yang bekerja di industri pompa bensin, menyatakan pada awal sidang terakhirnya bahwa ia mengubah namanya menjadi Mark Basseley Youssef pada 2002 dari Nakoula Basseley Nakoula.

Sementara dokumen pengadilan sebelumnya menyebutnya Nakoula, naskah pengadilan terkini sejak Jumat menyebutnya Youssef. Ia terakhir tinggal di pinggiran Los Angeles.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement