REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Pratikno, memimpin aksi para aktivis anti korupsi di kampus setempat sebagai bentuk dukungan UGM terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Pusat Studi Anti Korupsi (Pukat) setempat, Senin (8/10).
Sementara di halaman Pukat UGM, puluhan mahasiswa UGM juga menggelar aksi serupa.
Aktivis anti korupsi di UGM yang ikut dalam aksi tersebut antara lain, Zaenal Arifin Mochtar, Saldi Isra, Djamaludin Ancok, Senawi, dan beberapa tokoh lainnya.
"Menyelamatkan KPK dari segala bentuk tindakan yang melemahkan KPK berarti menyelematkan RI dari kehancuran karena korupsi," ucap Pratikno saat membacakan pernyataan sikap UGM terkait kasus yang tengah melanda KPK.
Menurut Pratikno, posisi KPK yang kuat menjadi sangat penting bagi upaya pemberantasan korupsi. Karenanya, KPK menurutnya harus dijaga, diselematkan dan diefektifkan kerjanya dengan dukungan dari seluruh komponen bangsa.
Karena itu, kata dia, UGM memprihatinkan upaya pelemahan KPK melalui beberapa cara, yaitu rencana revisi UU KPK dan tekanan terhadap personel KPK.
"Kita juga mengimbau berbagai pihak untuk menghentikan segala macam tindakan pelemahan tersebut," tegasnya.
"Kita juga menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia agar waspada terhadap segala bentuk kriminalisasi dan pelemahan gerakan pemberantasan korupsi yang mungkin saja muncul setiap waktu dalam bentuk berbeda," tambahnya.
Aksi tersebut akan dilanjutkan di depan Gedung Agung Yogyakarta bersama ratusan civitas akademika UGM dan mahasiswa Yogyakarta.