REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Indonesia bakal menjadi tuan rumah Conference of Electric Power Supply Industri (CEPSI). Kegiatan yang bakal berlangsung di Nusa Dua Bali dari 15 hingga 19 Oktober tersebut merupakan konferensi regional Asia terkait kelistrikan di negara kawasa tersebut.
Menurut Ketua Masyarakat Ketenaga Listrikan Indonesia Moch Harry Jaya kegiatan seminar kali ini mengusung tema "enchancing clean technology and securiting".
"Kita harapkan ini menjadi momentum kuat untuk menerapkan teknologi bersih di bidang pembangkit listrik," kata pria yang juga menjabat sebagai Direktur Indonesia Barat PLN ini, Senin (8/10).
Ia mengatakan tema ini dipilih karena sejalan dengan sejumlah kebijakan pemerintah. Yakni program pembangkit listrik 10 ribu mega watt tahap II, aksi penurunan emisi karbon 26 persen di 2020, dan target kontribusi energi baru terbarukan sebesar 25 persen di 2025.
CEPSI kemungkinan besar akan dibuka Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik. Acara ini kemungkinan ditutup oleh Wakil Menteri ESDM Rudi Rubiandini.
Sementara itu menurut Executive Director CEPSI Andri Doni kegiatan akan diikuti anggota negara-negara yang tergabung dalam The Association of The Electricity Supply Industry of East Asia and The Western Pasific (AESIEAP).
Terdapat 160 perusahaan listrik yang menjadi anggota antara lain Korea Selatan, China. Taiwan, Hong Kong, Jepang, Sri Lanka, Australia dan Selandia Baru.
Sebelumnya acara ini digelar di Taipe, Taiwan. Di 2014 nanti giliran Korea Selatan menjadi tuan rumah.