REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendapatan negara diprediksi naik hingga 192 juta dolar AS. Pasalnya saat ini Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) mencatat terdapat lima perjanjian jual beli gas (PJBG) baru yang ditandatangani.
Kontrak yang ditandatangani, antara lain antara PT Pengembangan Investasi Riau dengan JOB Pertamina-Talisman Jambi Merang. Pengaliran gas dimulai 1 November 2012 sebesar 7 hingga 16 miliar british thermal unit per hari (BBTUD) selama tujuh tahun.
Perkiraan pendapatan Negara untuk kontrak ini mencapai 110 juta dolar AS. Kontrak lainnya diperuntukkan untuk sektor kelistrikan di Nunukan, Kalimantan Timur.
Perusahaan Daerah Nusa Serambi Persada dan JOB Pertamina – Medco Simenggaris juga sepakat untuk mengalirkan gas sebesar 2,5 hingga 5 BBTuD mulai tahun 2013 selama 11 tahun. Perkiraan pendapatan negara sebesar 45,6 juta dolar AS.
Menurut Kepala BP Migas, R Priyono, khusus untuk memenuhi kebutuhan kelistrikan dan industri untuk daerah, BP Migas memberikan hak istimewa bagi daerah untuk mendapatkan gas. ”Tentunya dengan mempertimbangkan keekonomian lapangan dan kemampuan daerah,” katanya, Selasa (9/10).
Ia mengatakan, pihaknya berkomitmen meningkatkan pasokan gas untuk domestik. Tahun 2011 misalnya, volume yang dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri sebesar 3.177 BBTUD atau sekitar 44 persen dari lifting gas.
Sebelumnya sebanyak 16 kontraktor kontrak kerja sama (KKS) telah menyatakan komitmen untuk memasok compressed natural gas (CNG) ke 21 perusahaan daerah. Distribusi tersebar mulai dari Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, hingga Sulawesi.