REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Anggota Kepolisian Resor Kota Surakarta bersama warga melakukan renovasi rumah terduga teroris Chomeidi (43) yang rusak akibat terkena ledakan bom oleh tim Gegana di Griyan RT 07/10 Panjang, Laweyan, Solo.
Berdasarkan pantauan di rumah Chomeidi alias Midi, di Griyan RT 07/10 Pajang Solo, Selasa (9/10), diketahui, bahwa sejumlah anggota polisi dibantu dan Limmas Kelurahan Pajang, sedang melakukan perbaikan rumah yang rusak berat akibat dampak ledakan bom yang disimpan oleh terduga teroris ruang utama.
Bom milik Chomeidi tersebut kemudian diledakan oleh Tim Gegana, yang menyebabkan bangunan rumah utama dan kamar kos hancur berantakan, tetapi rumah itu kini mulai kembali diperbaiki.
Rumah Chomeidi sebelumnya genting, tembok, dan kaca jendela rusak berat kini sudah mulai diperbaiki dan kelihatan bersih serta sudah dapat ditempati lagi oleh keluarganya.
Menurut Kepala Polresta Surakarta Kombes Pol Asjima'in melalui Kasat Binmas Kompol Juliana, Polresta melakukan kegiatan renovasi rumah tersebut, karena tanggung jawab pihak kepolisian saat mengamankan sejumlah bom rakitan dengan cara diledakkan.
Namun, Kasat Binmas tersebut tidak mau menjelaskan berapa dana yang dibutuhkan untuk merenovasi rumah Chomeidi di Graiyan itu.
Menurut Kasat Binmas, pihaknya melakukan perbaikan rumah tersebut bekerja sama dengan pemerintah desa setempat. Setelah rumah itu, selama dua pekan setelah kejadian dibiarkan berantakan.
Menurut dia, garis polisi setelah dibuka dan kemudian polisi mulai melakukan perbaikan agar rumah itu kembali seperti semula.