REPUBLIKA.CO.ID,BANGKOK -- Gerilyawan menembak mati 11 orang, termasuk tiga personel paramiliter, dalam satu hari pertumpahan darah di daerah selatan yang dilanda pemberontakan. Demikian kata polisi pada Selasa.
Anggota paramiliter itu diserang ketika dalam perjalanan menggunakan truk pada Senin di Provinsi Pattani di daerah perbatasan. Provinsi yang berpenduduk mayoritas Muslim. Tempat dimana konflik delapan tahun menewaskan ribuan orang.
Pada hari yang sama, empat penyadap karet warga Buddha tewas dalam perjalanan mereka ke tempat kerja. Keempatnya tewas akibat dua serangan senjata api terpisah di Pattani.
''Sementara, dua warga Muslim tewas dalam satu serangan di provinsi Yala,'' kata polisi.
Dua pedagang sayur juga ditembak mati di provinsi Songkhla. Provinsi yang relatif tidak tersentuh kerusuhan sampai sejumlah serangan tahun ini. Itu termasuk serangkaian bom mobil April yang menewaskan 15 orang.
Satu pemberontakan yang menuntut otonomi luas melanda daerah selatan Thailand dekat perbatasan dengan Malaysia sejak tahun 2004. Pemberontakan menewaskan lebih dari 5.300 orang baik warga Buddha dan Muslim akibat serangan bom atau senjata api hampir setiap hari.