REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) berencana "menyulap" bangunan eks Stasiun Kota Kendal menjadi kompleks bisnis. Bekas stasiun pemberhentian kereta api (KA) teramai di kabupaten itu rencananya akan dijadikan kompoleks bisnis dan kafe.
"Pemugaran bangunan eks Stasiun Kota Kendal saat ini masih dalam tahap penjajakan dan pengenalan oleh investor," kata Deputy Vice President PT KAI Daops IV Semarang, Dwiyana di Semarang, Selasa.
Didampingi Kepala Humas PT KAI Daops IV Semarang Sapto Hartoyo, Dwiyana mengatakan pengelolaan aset bersejarah PT KAI tersebut akan tetap memperhatikan aspek pelestarian bangunan cagar budaya.
"Meski diserahkan pengelolaannya pada pihak ketiga, konsep pelestarian bangunan cagar budaya tetap dikedepankan. Dengan difungsikannya sebagai kompleks bisnis, aset itu tidak lagi terbengkalai," katanya.
Dengan "menyulap" bangunan eks Stasiun Kota Kendal menjadi kompleks bisnis, kata dia, antara konsep penyelamatan bangunan bersejarah dengan usaha yang berimplikasi pada pemasukan tetap sejalan.
Ia mengaku PT KAI tidak pernah tinggal diam berkaitan dengan pengelolaan aset bersejarahnya yang menjadi salah satu ikon Kabupaten Kendal, tetapi sulitnya mencari investor yang memiliki konsep konservasi jadi kendala.
"Kami optimistis dalam waktu dekat lokasi itu akan menjadi titik keramaian yang patut diperhitungkan di Kabupaten Kendal. Sebab, selama ini kawasan tersebut hanya dijadikan sebagai pangkalan truk," katanya.
Saat ini, diakui Dwiyana, hanya tinggal bangunan inti stasiun yang masih berdiri di areal seluas tujuh ribu meter persegi, sementara prasarana lainnya, seperti rel sudah menghilang tanpa jejak.