REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Rencana pembangunan masjid di ibukota Yunani, Athena ditangguhkan. Alasannya, pemerintah mengalami defisit anggaran sebagai akibat krisis ekonomi.
Kepala Asosiasi Muslim Yunani, Naim El-Ghandour mengatakan, pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar 15 juta euro untuk proyek tersebut. Anggaran itu berasal dari Departemen Pendidikan Yunani pada tahun 2006.
"Tapi anggaran itu hilang, ini misterius," kata dia seperti dikutip todayszaman.com, Rabu (10/10).
Sekjen Asosiasi Muslim Yunani, George Kalantzin, memastikan penangguhan itu jangan disalahartikan sebagai pembatalan.
"Pemerintah cepat atau lambat akan membangun masjid sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Namun, mereka tidak bisa menganggarkan dana karena krisis," kata dia.
Sebelumnya, Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan sempat menanyakan perkembangan rencana pembangunan masjid itu kepada mantan Perdana Menteri Yunani, George Papandreou dalam kunjungan tahun 2010. Saat itu, Papandreou memastikan rencana pembangunan tersebut bakal berjalan.
Sementara itu, diplomat Turki di Athena mengaku terus mengawasi implementasi rencana itu. "Pembangunan masjid di Athena adalah masalah hak asasi manusia dan kebebasan beribadah," kata seorang diplomat yang enggan disebutkan namanya.
Saat ini, populasi Muslim Yunani mencapai 500 ribu jiwa. Sebagian besar adalah keturunan Turki. Ada sekitar 100 masjid berdiri. Namun, kapasitas masjid yang ada tidak lagi mencukup.
Sebabnya, Muslim Yunani meminta pemerintah membangun masjid baru di Athena.